Berita SatuanHUT KE-77 POMAD 2023

Lintas Sejarah Corps PolisiMiliter

Oleh 17 Juni 2023   Dibaca: 1393 No Comments

Lahirnya Corps Polisi Militer, tidak dapat dilepaskan dari kelahiran TKR. Maklumat pemerintah mengenai pembentukan TKR pada tanggal 5 Oktober 1945, diadakan atas kebutuhan negara akan angkatan bersenjata untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan.

Sumber daya manusia dalam organisasi TKR berasal dari berbagai latarbelakang. Ada yang bersumber dari KNIL, Boei Gyugun atau lebih dikenal dengansebutan PETA, Kempetai (Polisi Militer Jepang), Tokubetsu Ketsutai (Polisi Istimewa Jepang), Gakuin Kenkoku (Sekolah Pamongpraja), Heiho, Seinendan, Polisi, Pangreh Praja, serta rakyat umum.

Dengan keanekaragaman latar belakang tersebut. Beberapa orang dalam Tentara Keamanan Rakyat merasa perlu memiliki badan yang bertugas melaksanakan fungsi kepolisian dalam organisasi bersenjata tersebut. Oleh karenanya disepakati bersama untuk dibentuknya Polisi Tentara, cikal bakal dari Polisi Militer yang kita kenal saat ini.

Bersamaan dengan perjalanan waktu, para Komandan Polisi Tentara se Jawa mengadakan musyawarah di Kopeng, Salatiga, pada tanggal 20-22 Juni 1946. Selain menyempurnakan dan merumuskan organisasi Polisi Tentara. Musyawarah juga sepakat memilih Jenderal Mayor Santoso menjadi Panglima Polisi Tentara.

Baca Juga :  Madenpom IV/3 Salatiga Laksanakan Pembagian Takjil

Pada 5 Oktober 1946 saat peringatan 1 tahun hari jadi Angkatan Perang. Presiden Sukarno selaku Panglima Tertinggi di alun-alun Yogyakarta meresmikan 10 Divisi Tentara, satu diantaranya adalah Divisi Polisi Tentara dengan nama Divisi Gajah Mada. Peristiwa penting di Kopeng tanggal 22 Juni selanjutnya diperingati sebagai hari jadi CORPS POLISI MILITER.

Didalam frame lintas sejarah Corps Polisi Militer ini terdapat dua tokoh Corps Polisi Militer yaitu Jenderal TNI Purn Ahmad Tahir dengan karir menjadi Panglima Divisi IV/untuk Sumatera dan terpilih menjadi Komandan Polisi Tentara Sumatera (KPTS) dan Letnan Jenderal TNI Purn AY Mokoginta dimana karir militernya sebagai Sekretaris Kepala Staf Umum Markas Besar Tentara yang pada saat itu dijabat oleh Letjen Urip Sumoharjo dan selanjutnya menjadi Komandan Polisi Tentara Djawa (KPTD).